Vera Farah Bararah – detikHealth, Selasa, 29/01/2013 17:00 WIB
Beberapa orang beranggapan semua nyeri dada yang muncul disebabkan oleh serangan jantung. Padahal nyeri dada yang menandakan serangan jantung gejalanya seperti ini.
“Sangat sakit dan kontinyu selama sekitar 10-15 menit itu serangan jantung, nyeri yang konstan," ujar Dr Kenneth Ng Kwan Chung, kardiologis dari RS Mount Elizabeth Novena dalam acara media familization di Mount Elizabeth Novena, Singapura, Selasa (29/1/2013).
Dr Kenneth menuturkan jika serangan jantung maka nyerinya sangat buruk dan konstan. Jika hanya beberapa detik ada kemungkinan disebabkan oleh aliran darah yang kurang atau kondisi lainnya.
Diungkapkan hal-hal yang meningkatkan risiko sakit jantung adalah diabetes, usia lebih dari 70-75 tahun, merokok, dan kadar kolesterol yang tinggi. Untuk kolesterol tinggi diperlukan waktu yang cukup lama hingga menyebabkan serangan jantung, karena itu bisa dilakukan pencegahan.
"Cek seberapa sehat jantung Anda. Dengan melakukan tes darah dibarengi dengan pemeriksaan kesehatan arteri. Jika kolesterolnya bagus dan arterinya sehat, maka tidak perlu tindakan apa-apa lagi," ujar dokter yang juga clinic tutor di National University of Singapore Yong Loo Lin School of Medicine.
Salah satu tes yang bisa dilakukan sebagai bentuk pencegahan dari penyakit jantung adalah CADRA gene test yang bisa memprediksi risiko cardiovascular.
Sementara itu jika ada seseorang yang terkena serangan jantung, maka pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan aspirin yang sudah dihancurkan lalu diminum. Selain itu segera menghubungi ambulans.
"Serangan jantung biasanya disebabkan oleh pembekuan darah. Aspirin yang dihancurkan bisa lebih cepat diserap untuk melarutkan pembekuan tersebut. Jadi pemberian aspirin penting," ujar Dr Kenneth.
Kini serangan jantung bisa menyerang orang yang usianya masih muda. Untuk itu lakukanlah pencegahan dengan melakukan pola hidup sehat dan rutin memeriksakan kadar kolesterol serta tekanan darah tingginya.